Pekanbaru, 27 April 2025 – Kabar duka menyelimuti keluarga besar Nurhadi (17), remaja asal Desa Muara Dilam, Kecamatan Kunto Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau. Nurhadi yang tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Tampan, Pekanbaru, ditemukan meninggal dunia secara misterius pada Jumat (25/4) malam. Kejanggalan demi kejanggalan mencuat, hingga membuat publik mempertanyakan penyebab sebenarnya dari kematian tragis ini.
Sebelumnya, kedua orangtua almarhum mengantarkan anaknya ke RSJ Tampan karena mengalami gangguan kejiwaan dan khawatir akan membahayakan lingkungan sekitar. Namun, hanya dalam hitungan hari sejak dirawat, Nurhadi dinyatakan meninggal dunia secara mendadak oleh pihak RSJ.
Kronologi Mengejutkan
Pada Selasa (22/4), keluarga menjenguk Nurhadi di RSJ dan sempat berbincang selama 3 menit. Keesokan harinya, makanan diantar dan dititipkan ke petugas keamanan bernama Ari. Bahkan pada Jumat sore, ayah Nurhadi sempat melakukan video call dengan anaknya menggunakan HP milik security dan melihat anaknya masih dalam kondisi sehat. Namun, hanya beberapa jam setelah itu, kabar kematian Nurhadi datang secara mengejutkan.
Keluarga Menangis Histeris: “Kami Tidak Terima!”
Setibanya di rumah sakit, salah satu perawat menyampaikan kabar duka. Spontan, tangis histeris pecah. Keluarga tidak percaya anak mereka meninggal hanya beberapa jam setelah terlihat sehat. Kecurigaan pun muncul. Dengan bantuan aparat dari Polresta Pekanbaru dan Polsek Tampan, jenazah dibawa untuk diotopsi ke RS Bhayangkara guna mengungkap penyebab pasti kematian.
Kasus Resmi Dilaporkan ke Polresta Pekanbaru
Orangtua almarhum yang merasa kehilangan secara tidak wajar, telah resmi melaporkan kasus ini ke Polresta Pekanbaru. Laporan ini menjadi dasar bagi pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan menyeluruh dan transparan atas dugaan kelalaian atau kekerasan yang menyebabkan kematian Nurhadi.
LSM Penjara DPD Riau Angkat Bicara
Ketua LSM Penjara DPD Riau, Asep Susanto, SH, dengan tegas menyatakan keprihatinan mendalam atas kasus ini. Ia menuntut agar pihak berwajib mengusut tuntas dan menangkap siapapun yang terbukti melakukan kekerasan.
> “Jika ada oknum yang terbukti melakukan kekerasan hingga menyebabkan kematian Nurhadi, kami minta ditangkap dan diadili! Kami akan kawal kasus ini sampai tuntas,” tegas Asep dalam pernyataan resminya, Sabtu (27/4).
Publik kini menanti hasil otopsi dan penyelidikan dari pihak berwenang. Kematian Nurhadi menambah daftar panjang kasus kematian janggal di lembaga kesehatan mental, dan menjadi sorotan tajam masyarakat luas.