Rokan Hulu | dimatahati. com –Suasana hangat penuh kekeluargaan menyelimuti Kantor LAMR Rokan Hulu pada Sabtu (20/09/2025). Di sanalah sebuah momen bersejarah terukir, ketika Putra Mahkota Raja Luhak Rambah, dr. H. Tengku Afrizal Dachlan, MM bergelar Sutan Zainal, hadir dan mempersatukan empat puak bangsawan Rambah dalam satu ikatan silaturahmi.
Empat puak besar yang dikenal dengan sebutan Ompek Selo Rumah Pangka Balai, Rumah Bugonjong, Rumah Atok Ijuk, dan Rumah Belinggi,tampak hadir dengan penuh penghormatan. Tidak hanya itu, sejumlah tokoh adat turut mendampingi, di antaranya Datuk Bandaro Luhak Rambah Datuk Marjeni, PJ Ketua Umum MKA LAMR Rohul Datuk Drs. H. Yusmar, M.Si, serta Ketua Umum DPH LAMR Rohul Datuk Seri H. Zulyadaini. Kehadiran mereka menambah khidmat sekaligus menguatkan makna silaturahmi ini.
Pertemuan ini bukan sekadar temu keluarga bangsawan, tetapi juga menjadi wadah menjaga marwah adat dan menghidupkan kembali warisan budaya Rambah. Putra Mahkota Tengku Afrizal Dachlan dengan tegas menyampaikan komitmennya untuk merangkul semua puak tanpa terkecuali.
“Mari kita bersama menghidupkan kembali kejayaan Raja Luhak Rambah, melestarikan adat dan budaya, serta menjadikannya teladan bagi generasi mendatang,” ucapnya penuh semangat.
Pesan itu disambut hangat oleh para zuriyat keturunan Raja Rambah yang hadir. Keharmonisan yang tercipta sore itu mencerminkan tekad bersama untuk menegakkan kembali Payung Panji Junjungan Adat Raja Luhak Rambah Yang Dipertuan Besar.
Silaturahmi ini sekaligus menjadi langkah awal menuju penabalan resmi Raja Luhak Rambah, yang dijadwalkan berlangsung Oktober 2025, bertepatan dengan HUT Ke-26 Kabupaten Rokan Hulu. Penabalan nanti mengusung tema penuh makna:
“Tegak Menjunjung Adat, Berdiri Menjunjung Syariat, Duduk Menjaga Marwah.”
Tema ini bukan sekadar semboyan, melainkan arah perjuangan dalam menjaga identitas sekaligus meneguhkan nilai luhur budaya Melayu di Tanah Bertuah, Luhak Rambah.
Lebih dari itu, pertemuan ini diharapkan dapat menjadi teladan persatuan. Tidak hanya bagi bangsawan Rambah, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Rokan Hulu mulai dari Suku Nan Tujuh, Napitu Huta, hingga berbagai etnis lain yang hidup rukun dalam bingkai kebhinekaan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Silaturahmi para puak bangsawan hari itu menegaskan bahwa adat bukan sekadar simbol masa lalu, melainkan pijakan untuk melangkah ke masa depan dengan penuh marwah, persatuan, dan kebersamaan.
















