PATI JATENG– Bupati Kabupaten Pati Jawa Tengah,Sudewo membatalkan 2 kebijakan yang berpolemik dan sudah menimbulkan kegaduhan.Meskipun dua kebijakan sudah dibatalkan, namun masyarakat dalam Aliansi Masyarakat Pati Bersatu,akan tetap melaksanakan aksi demo pada tanggal 13 Agustus 2025 nanti.
Dua kebijakan yang dibatalkan adalah kenaikan PBB P2 250% resmi dibatalkan kembali ke posisi sebelumnya dan pembatalan yang kedua adalah anak sekolah yang masuk 5 hari kembali ke aturam lama yakni tetap 6 hari seperti biasa.
Seiring dengan pembatalan dua kebijakan banyak terjadi simpang siur dan masyarakat bertanya, apakah demo dilanjutkan atau tidak.
Pers berusaha menghubungi tim kuasa hukum dari masyarakat yang akan berdemo,Dr Nimerodin Gulo, S.H., M.H dari LBH Teratai.
“Demo tanggal 13 tetap dilaksanakan,karena selama kepemimpinan Bupati Sudewo ini,baru 6 bulan sudah menunjukkan arogansi seperti preman, jadi tidak pantas dia menjadi Bupati.Kita ikuti kemauan masyarakat karena dari awal memang bukan cuma pajak yang menjadi permasalahan, tapi arogansi dan ke sewenang-wenangannya itu yang patut di demo jadi menurut saya karakter seperti preman itu tidak pantas menjadi Bupati Pati, ” ujar Gulo.
“Saya dengar ada yang membatalkan demo yaitu Si Yayak gundul, dia itu siapa,dia bukan bagian dari kami,dia cuma mau ngikut ikut untuk demo aja, kalau dia tidak mau demo,ya silakan,tidak usah gembosin orang.Kenapa harus mengajak masyarakat yang bukan anggotanya untuk tidak ikut demo, dia itu seperti pengamen di lampu merah, ” ungkap Bang Gulo,saat dikonfirmasi via telepon,Jumat 8 Agustus 2025.
Untuk klarifikasi resmi tim kuasa hukum juga hadir di posko penggalangan dana di alun alun Pati. Dalam jumpa pers, dia mengatakan janji Bupati Sudewo hanya gombal.
“Perlu diingat bahwa tanggal 13 Agustus itu tidak hanya sekedar bicara soal pajak dan masyarakat luas untuk memenuhi undangan Bupati yang semula diminta 5.000 dia minta 50. 000 Jadi undangan itu yang hendak kita penuhi tanggal 13 Agustus, dan karakter-karakter yang menurut warga sangat buruk sekali,karena itu maka salah satu yang harus diperbaiki di sini tidak hanya soal pajak, tapi karakter kepemimpinan Bupati yang sangat buruk harus diubah dan harus dituntaskan, ” ungkapnya.
“Saya pikir kata-kata minta maaf dari Bupati itu hanya gombal saja, itu gombal karena beliau bolak-balik mengatakan tidak akan menaikkan pajak begitu naik dia bilang bukan saya yang menaikkan, Saya merasakan begitu sudah ditanggapi dia bilang ini untuk kepentingan masyarakat dan berbagai macam. Hal yang berubah-ubah dan menurut kami karakter Bupati ini harus dikikis sampai habis kami belum percaya dengan kata-kata minta maaf Bupati, ” pungkasnya.**
JAYA NEWS.COM-Tim.
—