Rokan Hulu – Ratusan kerbau di Desa Menaming dilaporkan mati mendadak akibat wabah yang belum diketahui penyebabnya. Peristiwa ini menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan peternak, mengingat kerugian yang ditaksir mencapai miliaran rupiah.
Kepala Desa Menaming, Yuherman Daulay, menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ada tindakan langsung dari pihak Dinas Peternakan.
“Setahu saya, Dinas Peternakan belum ada datang ke desa kami. Kami berharap mereka bisa memberikan solusi untuk mengatasi masalah ini,” ujar Yuherman.
Sementara itu, Syahroni, Ketua Kelompok Peternak Glanggang Pasir Galigi, juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap penanganan yang dilakukan oleh pemerintah.
“Selama ini vaksinasi dari Dinas Peternakan hanya dilakukan satu kali setahun. Bahkan, kontrol masalah peternakan kelompok kami hanya dilakukan melalui telepon. Harapan kami, pemerintah dapat membantu kelompok dalam pengadaan kerbau kembali,” kata Syahroni.
Ia menambahkan bahwa kerugian yang dialami kelompok peternak kerbau di Glanggang Pasir Galigi mencapai lebih dari Rp 1 miliar. Kerugian ini mencakup kematian hewan ternak yang menjadi sumber penghidupan utama bagi masyarakat setempat.
Masyarakat Desa Menaming kini menantikan langkah konkret dari pemerintah dan Dinas Peternakan untuk mengatasi wabah ini serta mencegah kejadian serupa di masa depan.