YERUSALEM – Pasukan Israel masuk lebih jauh ke Jalur Gaza pada hari Jumat (21/3/2025) dan meledakkan satu-satunya rumah sakit khusus kanker di wilayah itu. Rumah sakit itu terletak di Koridor Netzarim, yang membelah Gaza menjadi dua dan dikuasai oleh pasukan Israel dalam perang yang telah berlangsung selama 17 bulan ini.
Militer Israel mengatakan mereka menyerang Rumah Sakit Persahabatan Turki-Palestina, yang sebelumnya tidak dapat diakses oleh dokter dan pasien selama perang, karena militan Hamas beroperasi di lokasi tersebut.
Turki, yang membantu membangun dan mendanai rumah sakit tersebut, mengatakan pasukan Israel pada suatu saat akan menggunakannya sebagai pangkalan militer.
Dr. Zaki Al-Zaqzouq, kepala departemen onkologi rumah sakit, mengatakan tim medis pernah mengunjungi fasilitas tersebut selama gencatan senjata dan menemukan bahwa beberapa fasilitas masih dalam kondisi baik, meskipun mengalami kerusakan.
“Saya tidak dapat membayangkan apa yang terjadi setelah pengeboman rumah sakit yang menjadi penyelamat bagi begitu banyak pasien,” katanya dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kelompok bantuan Medical Aid for Palestinians.
Seperti dikutip dari The Associated Press, Sabtu (22/3/2025), Kementerian Luar Negeri Turki mengutuk penghancuran rumah sakit tersebut dan menuduh Israel sengaja membuat Gaza tidak layak huni dan secara paksa menggusur warga Palestina.
Rumah sakit dapat kehilangan status perlindungannya berdasarkan hukum internasional, jika digunakan untuk tujuan militer. Kelompok hak asasi manusia dan pakar yang didukung PBB menuduh Israel secara sistematis menghancurkan sistem perawatan kesehatan Gaza.
Sementara itu, Israel memperingatkan akan meningkatkan operasi militer. Serangan militer Israel yang baru di Jalur Gaza akan jadi lebih mematikan dan lebih merusak daripada yang terakhir.
Menteri Pertahanan Israel Katz mengatakan pada hari Jumat bahwa negaranya akan melakukan operasi di Gaza dengan intensitas yang meningkat, hingga Hamas membebaskan 59 sandera yang ditawannya.
“Semakin Hamas terus menolak untuk membebaskan sandera yang diculik, semakin banyak wilayah mereka yang hilang dan berpindah ke Israel,” kata Katz.
Militer Israel mengatakan pada hari Jumat bahwa pasukannya merencanakan serangan baru ke tiga lingkungan di sebelah barat Kota Gaza, dan mengeluarkan peringatan di media sosial bagi warga Palestina untuk mengungsi dari daerah tersebut.
Peringatan itu datang tak lama setelah militer mengatakan bahwa mereka mencegat dua roket yang ditembakkan dari Gaza utara yang memicu sirene di kota pesisir Israel, Ashkelon. Hamas juga telah menembakkan tiga roket pada hari sebelumnya dalam serangan pertamanya sejak Israel mengakhiri gencatan senjata.
Sebuah rudal jarak jauh yang ditembakkan oleh pemberontak Houthi Yaman memicu sirene serangan udara di atas Yerusalem dan Israel tengah untuk hari keempat berturut-turut pada hari Jumat. Militer Israel menyebutkan bahwa rudal itu sudah dicegat.
Pasukan Israel Maju di Utara dan Selatan Gaza
Pasukan Israel telah bergerak pada hari Kamis menuju kota utara Beit Lahiya dan kota perbatasan selatan Rafah, dan kembali menghalangi warga Palestina memasuki Gaza utara, termasuk Kota Gaza.
Sementara itu, warga Palestina pun mengungsi meninggalkan Gaza utara di sepanjang jalan pesisir pada hari Jumat, dengan membawa barang-barang mereka dengan kereta kuda.
Sumber dikutip dari KOMPAS.TV